PENGARUH SUBSTITUSI JUS KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhyzus.) DAN PENAMBAHAN BEKATUL TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, KADAR SERAT, DAN MUTU ORGANOLEPTIK MIE BASAH SEHAT

  • Luh Putu Ayu Diah Savitri Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Malang
  • I Komang Suwita Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Malang
Keywords: crude fiber, antioxidant activity, wet noodle, red dragon fruit rind, bran

Abstract

Pemanfaatan jus kulit buah naga merah (H.polyrhizus) dan bekatul dalam pembuatan mie basah sehat dapat meningkatkan nilai gizi serta konsumsi pangan yang lebih bervariasi bagi masyarakat luas dan membantu dalam pencegahan penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh substitusi jus kulit buah naga merah dan penambahan bekatul terhadap serat kasar, aktivitas antioksidan, mutu organoleptik dan menetukan taraf perlakuan terbaik mie basah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen laboratorium dengan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisis statistik yang digunakan untuk kadar serat dan aktivitas antioksidan adalah One Way Anova, dan untuk mutu organoleptik adalah Kruskall Wallis dengan tingkat kepercayaan 95%. Perlakuan penelitian adalah substitusi jus kulit buah naga merah dengan proporsi : 3%, 6%, 9%, dan penambahan bekatul sebanyak 5% dengan replikasi sebanyak 3 kali setiap taraf perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan meningkatnya proporsi kulit buah naga merah yang digunakan maka kadar serat kasar dan aktifitas antioksidan semakin meningkat pula. Perlakuan dengan proporsi jus kulit buah naga 9% dan penambahan bekatul 5% menunjukkan hasil serat kasar dan aktivitas antioksidan tertinggi yaitu 2,02 gram dan 141,47 μg/ml, dan dapat direkomendasikan menjadi taraf perlakuan terbaik.

References

Astawan, M. dan Wresdiyati, T. (2004). Diet Sehat dengan Makanan Berserat. Solo: Tiga Serangkai

Damayanti, E., Tjing L. T., dan Arbianto L. (2007). Rice Bran. Depok: Penebar Swadaya.

Ekawati, P., dkk. (2015). Aplikasi Ekstrak Kulit Buah Naga Sebagai Pewarna Alami pada Susu Kedelai dan Santan. J. Agrotekbis, Vol 3 (2),198–205

Hadipernata, Mulyana. (2007). Mengolah Dedak Menjadi Minyak (Rice Bran Oil). Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 29 (4)

Kumalaningsih, S. (2006). Antioksidan Alami. Surabaya: Trubus Agrisarana.

Kusbiantoro, B. dan Rakhmi A. (2011). Review : Gamma Oryzanol Potensi Tersembunyi Dalam Produk Samping Padi (Online) http:// litbang.pertanian.go.id, diakses tanggal 22 Desember 2015)

Saneto, B. (2005). Karakteristik Kulit Buah Naga Merah (H. polyrhizus). (Online) (http://widyagama.ac.id/pertanian/wp- content/uploads/2012/01/5budi-s.pdf, diakses tanggal 7 Juni 2015)

Sutomo, B. (2008). Variasi Mi & Pasta. Jakarta: Kawan Pustaka

Tejasari. (2005). Nilai Nilai Gizi Pangan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Wahyuni, R. (2011). Pemanfaatan Kulit Buah Naga Supermerah (Hylicereus costaricensis) sebagai Sumber Antioksidan dan Pewarna Alami Pada Pembuatan Jelly. J. Teknologi Pangan, Vol. 2 (1).

Wahyuni, R dan Nugroho M. (2014). Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Buah Naga Super Merah terhadap Produk Mie Kering. J. Teknologi Pertanian, Vol. 15 (2) : 93 - 102

Published
2017-11-07
How to Cite
Savitri, L. P. A. D., & Suwita, I. K. (2017). PENGARUH SUBSTITUSI JUS KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhyzus.) DAN PENAMBAHAN BEKATUL TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, KADAR SERAT, DAN MUTU ORGANOLEPTIK MIE BASAH SEHAT. AGROMIX, 8(1), 1-12. https://doi.org/10.35891/agx.v8i1.559
Section
Articles