SUBTITUSI TEPUNG BLEWAH (Cucumis meloL.Var Cantapulensis) PADA PRODUK MIE BASAH

  • Isye Selvianti Politeknik Negeri Ketapang
  • Ningrum Dwi Hastuti Politeknik Negeri Ketapang
Keywords: Blewah, Mie Basah, Elastisitas, Organoleptik

Abstract

Blewah (Cucumis melo L.var cantalupensis.) adalah tumbuhan penghasil buah yang banyak digunakan sebagai minuman penyegar di Asia Tenggara. Blewah sejenis dengan melon namun berbeda kelompok budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan mie basah dengan subtitusi tepung blewah dan bagaimana pengaruh penambahan tepung terigu dan tepung blewah pada pembuatan mie basah terhadap daya elastisitas dan tingkat kesukaan konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembuatan mie basah menggunakan tiga perlakuan yaitu: 50%, 20%, dan 30%, untuk mengetahui parameter uji elastisitas mie basah dan tingkat kesukaan terhadap rasa, warna, dan aroma. Hasil uji elatisitas mie diperoleh hasil untuk perlakuan 50% tepung blewah yaitu 19%, 20% tepung blewah 22% dan 30% yaitu 6,67% dan uji organoleptik pada ketiga variasi penambahan tepung blewah adalah 50% nilai kesukaan rasa, aroma, dan warna berturut-turut adalah 5,2, 5,8, 5,68, untuk sampel 30% nilai rata-rata kesukaan rasa, warna, dan aroma berturut-turut  adalah 5,16, 5,64 dan 5,92 sedangkan untuk sampel 20% nilai rata-rata kesukaan rasa, aroma, dan warna berturut-turut adalah 4,56, 6,04 dan 4,88. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penambahan tepung blewah terhadap mie basah berpengaruh terhadap elastisitas mie dan tingkat kesukaan konsumen

References

Astawan, M. (1999). Membuat Mie Dan Bihun. Penebar Swadaya. Jakarta .

Astawan, M. (2006). Membuat Mie dan Bihun. Penebar Swadaya.Jakarta.

Direktorat Gizi Depkes RI, (1996). Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara Karya Aksara. Jakarta.

Kartika dan Bambang. (1988). Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. UGM: PAU Pangan dan Gizi.

Koswara, S. (2005). Teknologi Pengolahan Mie. E bookPangan.Com.

Permatasari, S. (2009). Pengaruh Rasio Tepung Talas dan Tepung Terigu terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Mie Basah. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana.

Retnaningsih dan Hartayani, L. (2005). Aplikasi Tepung Iles-iles (Amorphophallus konjac) sebagai Bahan Pengganti Kimia pada Mie Basah: Ditinjau dari Sifat Fisikokimiawi dan Sensoris. Laporan Penelitian. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang.

Sihombing, P.A., (2007). Aplikasi Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica) Sebagai Bahan Pengawet Mie Basah. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian: Institut Pertanian Bogor. Jawa Barat.

Standar Nasional Indonesia. (1992). Mie Basah. SNI 01-2987-1992. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta

Standar Nasional Indonesia. (1992). Syarat Mutu Mie Basah. Departemen Pertanian RI

Sunarjono, H dan Ramayulis, R., (2012). Timun Suri dan Blewah. Penebar Swadaya.

Sutomo, Budi., (2008). Variasi Mie dan Pasta. PT.Kawan Pustaka. Jakarta.

Widyaningsih, Tri, D., Murtini, E.S., (2006). Alternatif Pengganti Formalin Pada Produk Pangan. Trubus Agrisarana. Jakarta

Winarno, F.G., 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gamedia Pustaka Utama, Jakarta.

Published
2017-09-30
How to Cite
Selvianti, I., & Hastuti, N. D. (2017). SUBTITUSI TEPUNG BLEWAH (Cucumis meloL.Var Cantapulensis) PADA PRODUK MIE BASAH. AGROMIX, 8(2), 144-153. https://doi.org/10.35891/agx.v8i2.900
Section
Articles