PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN POKDARWIS DESA JURUG DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN (STUDI KASUS DI DESA WISATA JURUG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN PONOROGO)

  • M. Rifa’i
Keywords: Strategi Komunikasi, Komunikasi Pemasaran Terpadu, Pokdarwis

Abstract

Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu kabupaten yang sedang gencar-gencarnya
mengembangkan potensi pariwisatanya. Salah satunya adalah Pokdarwis Desa Jurug,
Kehadiran Kelompok Sadar Wisata ini sebagai institusi lokal dalam pembangunan dan
pengembangan pariwisata pihak dan yang bertanggung jawab dalam kegiatan pengelolaan
atau manajerial, karena pada dasarnya Pokdarwis memiliki kewenangan untuk mengatur
setiap aktivitas pembangunan dan pengembangan pariwisata sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang mengikutinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengembangan Startegi Komunikasi
pokdarwis desa Jurug dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Teori yang digunakan
pada penelitian ini adalah teori Integrated marketing communication (IMC) dari Tjiptono.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Jenis data yang disajikan
yakni observasi dan wawancara menggunakan data primer melalui sumber data key informan
dan informan, data sekunder melalui sumber data dokumen, buku-buku, artikel, dan
dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis data kualitatif model interaktif
yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari empat komponen yaitu
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Pengembangan Startegi
Komunikasi pokdarwis desa Jurug dalam meningkatkan kunjungan wisatawan melalui lima
elemen komunikasi pemasaran terpadu yaitu 1. Periklanan dengan pemasangan spanduk,
pembagian brosur, iklan di media Televisi di koran, dan di radio. 2. Promosi Penjualan
dengan menggelar kegitan atau even-even di hari-hari besar dengan memberikan doskon 30%
tiket masuk, 3. Public Relations (hubungan masyarakat) melalui kerjasama dengan beberapa
instansi wilayah ponorogo dan lobi negosiasi sponsor event, 4. Personal Selling (penjualan
pribadi) dengan beberapa paguyupan reog, instansi-instansi terkait pariwisata, memberikan
perkemhan gratis ke sekolah-sekolah dan promo di lokasi event yang ada di ponorogo, 5.
Direct And Online marketing (langsung dan pemasaran online) dengan menggunakan
program promo dan perkembangan wisata melalui broadcast e-mail, instagram, Facebook dan
whatsapp Group.

References

Bungin, Burhan, 2001. Metode Penelitian Sosial, Surabaya: Airlangga University Press.
Bungin, Burhan, 2015. Komunikasi Pariwisata Tourism Communication, Jakarta : Penada
Media.
Dorobantu, M., & Nistoreanu, P., 2012,"Rural Tourism and Ecotourism-the Main
Priorities in Sustainable Development Orientations of Rural Local Communities in
Romania",EconomyTransdisciplinarity Cognition, 15(1), 259-266.
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan
Kontrol. Jakarta: PT Prehallindo.
Miles, Matthew,. Michael Huberman dan Johnny Saldana. 2014. Qualitative Data
Analysis A Methods Sourcebook. USA: SAGE Publications, Inc.
Moleong, Lexy J. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mustabsirah, 2015,Strategi Pengembangan Desa Wisata Studi kasus di Desa Wisata
Candran,Skripsi. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Subroto, Budiarto. 2011. Pemasaran Industri (Business to Business Marketing).
Yogyakarta: ANDI.
Sugiono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta.
Sulaksana, Uyung. 2003. Intergrated Marketing Communications. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Soemanagara, Rd. 2006. Strategic Marketing Communication, Bandung: Alfabeta.
Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran, Edisi Keempat. Yogyakarta: ANDI.
Published
2021-06-30