Bersama Lawan Kekerasan Digital: Peran Orang Tua dan Teman Sebaya dalam Mengatasi Cyberviolance
Abstract
Penelitian ini fokus menganalisis peran yang dimainkan oleh orang tua dan teman sebaya dalam menghadapi tantangan cyberviolance, yaitu kekerasan digital dalam lingkungan online. Era digital telah memperluas interaksi individu muda di dunia maya, namun juga membuka peluang terhadap risiko seperti ancaman, pelecehan, dan kekerasan dalam bentuk digital. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan melalui survei yang diisi oleh siswa sebagai responden utama. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa di Surabaya dengan jumlah 149 siswa, uji analisis menggunakan uji regresi sederhana dengan hasil analisis menyatakan bahwa peran orang tua dalam memberikan panduan dan dukungan emosional, serta peran teman sebaya dalam memberikan dukungan sosial dan contoh perilaku online yang positif, berkontribusi pada respons yang lebih adaptif terhadap cyberviolance. Temuan ini menunjukkan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam memberikan panduan, mengajarkan etika digital, dan menciptakan lingkungan komunikasi yang terbuka. Di sisi lain, teman sebaya memiliki dampak besar dalam memberikan dukungan emosional, saran praktis, dan rasa keterhubungan dalam menghadapi tantangan online. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya pendekatan kolaboratif antara orang tua, teman sebaya, dan edukasi etika digital untuk menciptakan lingkungan online yang aman dan mendukung perkembangan positif individu muda di era digital saat ini
References
Asmawati, L. (2021). Peran Orang Tua dalam pemanfaatan teknologi digital pada anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(1), 82–96.
Brewer, G., & Kerslake, J. (2015). Cyberbullying, self-esteem, empathy and loneliness. https://doi.org/10.1016/j.chb.2015.01.073
Donner, C. M., Marcum, C. D., Jennings, W. G., Higgins, G. E., & Banfield, J. (2014). Low self-control and cybercrime: Exploring the utility of the general theory of crime beyond digital piracy. Computers in Human Behavior, 34, 165–172.
Gullone, E., & Robinson, K. (2005). The inventory of parent and peer attachment—Revised (IPPA‐R) for children: a psychometric investigation. Clinical Psychology & Psychotherapy: An International Journal of Theory & Practice, 12(1), 67–79.
Hidajat, M., Adam, A. R., Danaparamita, M., & Suhendrik, S. (2015). Dampak Media Sosial dalam Cyber Bullying. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 6(1), 72–81.
Irmayanti, N. (2016). Pola asuh otoriter, self esteem dan perilaku bullying. Jurnal Penelitian Psikologi, 7(1), 20–35.
Irmayanti, N. (2022). Model perundungan di dunia maya pada siswa SMA ditinjau dari peer influence dan harga diri melalui empati. Universitas Negeri Malang.
Laible, D. J., Carlo, G., & Roesch, S. C. (2004). Pathways to self-esteem in late adolescence: The role of parent and peer attachment, empathy, and social behaviours. Journal of Adolescence, 27(6), 703–716. https://doi.org/10.1016/j.adolescence.2004.05.005
Mawardah, M., & Adiyanti, M. (2014). Regulasi Emosi dan Kelompok Teman Sebaya Pelaku Cyberbullying. Jurnal Psikologi, 41(1), 60. https://doi.org/10.22146/jpsi.6958
Mustikaningsih, A. (2015). Pengaruh Fungsi Kelompok Teman Sebaya Terhadap Perilaku Agresivitas Siswa Di SMA Negeri 3 Klaten. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling.
Nagle, J. (2018). Twitter, cyber-violence, and the need for a critical social media literacy in teacher education: A review of the literature. Teaching and Teacher Education, 76, 86–94.
Ningrum, F. S., & Amna, Z. (2020). Cyberbullying victimization dan kesehatan mental pada remaja. INSAN Jurnal Psikologi Dan Kesehatan Mental, 5(1), 35–48.
Peterson, J., & Densley, J. (2017). Cyber violence: What do we know and where do we go from here? Aggression and Violent Behavior, 34, 193–200.
Primasti, D., & Dewi, S. I. (2018). Pengaruh media sosial terhadap penyimpangan perilaku remaja (cyberbullying). Reformasi, 7(2).
Purwaningtyas, F. D., Agustin, A., Ristanti, E., & Fira, Y. (2021). KELEKATAN ORANGTUA TERHADAP PERILAKU AGRESIF REMAJA. Prosiding Seminar Nasional & Call for Paper" Peran Perempuan Sebagai Pahlawan Di Era Pandemi" PSGESI LPPM UWP, 8(1), 496–504.
Shapka, J. D., & Maghsoudi, R. (2017). Examining the validity and reliability of the cyber-aggression and cyber-victimization scale. Computers in Human Behavior, 69, 10–17.
Steffgen, G., König, A., Pfetsch, J., & Melzer, A. (2011). Are cyberbullies less empathic? Adolescents’ cyberbullying behavior and empathic responsiveness. Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 14(11), 643–648.
Sudrajat, A. (2020). Apakah Media Sosial Buruk untuk Kesehatan Mental dan Kesejahteraan? Kajian Perspektif Remaja. Jurnal Tinta: Jurnal Ilmu Keguruan Dan Pendidikan, 2(1), 41–52.
Ulfah, M. (2020). DIGITAL PARENTING: Bagaimana Orang Tua Melindungi Anak-anak dari Bahaya Digital? Edu Publisher.
Utami, A. S. F., & Baiti, N. (2018). Pengaruh media sosial terhadap perilaku cyberbullying pada kalangan remaja. Cakrawala: Jurnal Humaniora Bina Sarana Informatika, 18(2), 257–262.
Copyright (c) 2023 Nur Irmayanti, Firsty Oktaria Grahani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The author sends the manuscript with the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article belongs to the author and retains publishing rights without restriction.
Copyright includes the non-exclusive right to reproduce and submit articles in all forms and media, including reprints, photographs, microfilm, and other similar reproductions, as well as translations. Reproduction of any part of this journal, its storage in the database, and its transmission by all forms of media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopying, recording, magnetic media, etc.