Toxic Relationships ditinjau dari Self Esteem pada Mahasiswa
Abstract
Kebutuhan mahasiswa adalah menjalin hubungan yang hangat dan bahagia dengan siapapun namun kenyataannya justru terjebak dalam toxic relationship. Ciri toxic relationship berupa kemarahan, ketidakbahagiaan, stres, frustrasi, serta beragam gangguan yang dilakukan pada sebuah hubungan. Toxic relationship yang berkelanjutan menyebabkan munculnya konflik, kemarahan, frustrasi dan ketidakbahagiaan. Salah satu faktor yang memengaruhi toxic relationship adalah self esteem, yaitu kepuasan mahasiswa terhadap dirinya yang memengaruhi kepercayaannya dalam segala hal, baik dalam hubungan romantis maupun hubungan yang lain. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh self esteem terhadap toxic relationship, dengan memakai metode kuantitatif korelasional. Data dikumpulkan dengan skala self esteem dan skala toxic relationship. Subjek penelitian sebesar 200 orang mahasiswa Fakultas Psikologi. Hasil analisis regresi menunjukkan F sebesar 16,688 dengan nilai signifikan 0,000 artinya adanya pengaruh self esteem terhadap toxic relationship mahasiswa. Nilai Beta sebesar -0,279 menerangkan bahwa makin tinggi self esteem maka makin rendah toxic relationship dan sebaliknya. Hasil penelitian ini menyarankan perlunya meningkatkan self esteem mahasiswa. Ketika self esteem mahasiswa tinggi akan lebih mampu menjauhi relasi yang buruk dan tidak sehat.
References
Ady, D. A. (2022). Hubungan antara self-esteem dengan toxic relationship pada masa dewasa awal yang berpacaran.
Brown, J. D., Dutton, K. A., & Cook, K. E. (2001). From the top down: Self-esteem and self-evaluation. Cognition and Emotion, 15(5), 615–631. https://doi.org/10.1080/02699930126063
Cyntia, Komarudi, Bashori, K. (2019). Psikologi Sosial. Jakarta.Erlangga.
Devi, R. & A. (2020). The Real Reason Why We Love Bad Boys, Toxic Relationships, and Emotional Unavailability. Thought Catalog.
Feeney, B. C., & Collins, N. L. (2015). A New Look at Social Support: A Theoretical Perspective on Thriving Through Relationships. In Personality and Social Psychology Review (Vol. 19, Issue 2). https://doi.org/10.1177/1088868314544222.
Fikriyah. (2022). Hubungan antara self-esteem dengan toxic relationship pada masa dewasa awal (Disertasi tidak diterbitkan). Fakultas Imu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Glass, L. (2000). Toxic people: 10 ways of dealing with people who make your life miserable. Macmillan.
Halpern-Meekin, S., Manning, W. D., Giordano, P. C., & Longmore, M. A. (2013). Relationship Churning, Physical Violence, and Verbal Abuse in Young Adult Relationships. Journal of Marriage and Family, 75(1), 2–12. https://doi.org/10.1111/j.1741-3737.2012.01029.x
Julianto, V., Cahayani, R. A., Sukmawati, S., & Aji, E. S. R. (2020). Hubungan antara Harapan dan Harga Diri Terhadap Kebahagiaan pada Orang yang Mengalami Toxic Relationship dengan Kesehatan Psikologis. Jurnal Psikologi Integratif, 8(1), 103. https://doi.org/10.14421/jpsi.v8i1.2016
Kairani, H. D. (2018). Hubungan anatara self esteem dengan kekerasan dalam pacaran pada sma satri darma Perbaungan. Skripsi tidak diterbitkan. fakultas Psikologi Universitas Medan area. Medan.
Lantagne, A., Furman, W., & Novak, J. (2017). “Stay or Leave”: Predictors of Relationship Dissolution in Emerging Adulthood. Emerging Adulthood, 5(4), 241–250. https://doi.org/10.1177/2167696817699750
Marigold, D. C., Holmes, J. G., & Ross, M. (2010). Fostering relationship resilience: An intervention for low self-esteem individuals. Journal of Experimental Social Psychology, 46(4), 624–630. https://doi.org/10.1016/j.jesp.2010.02.011.
Mbuva, J. (2017). Exploring Teachers Self-Esteem and Its Effects on Teaching, Students Learning and Self-Esteem. Journal of Higher Education Theory and Practice, 17(3), 123. www.ucdmc.ucdavis.edu,
Mruk, C. J. (2006). Self-esteem: Research, theory and practice (2nded.).
Pereira, M.E., Azeredo, A., Moreira, D., Brandio, I, & Almeida, F. (2020). Personality Characteristics of Victims of Intimate Partner Violence: A Systematic Review Aggression and Violent Behavior. 52, 101423. Https://Doi.Org/10.1016/J.Avb.2020.101423.
Komnas Perempuan, K. (2021). Catatan Tahunan 2020 Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan Republik Indonesia. Komnas Perempuan | Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. https://komnasperempuan.go.id/siaranpers-detail/catahu-2020-komnas-perempuan-lembar-fakta-dan-.
Rhoades, G., Dush, K., & Atkins, C. (2011). Breaking up is hard to do: The impact of unmarried relationship dissolution. Joumal of Family Psychology, 25(3), 366–374. http://eds.a.ebscohost.com.libproxy.smith.edu:2048/ehost/pdfviewer/pdfviewer?sid=bee490c3-9e98-4a53-9c52-7490c4522be1@sessionmgr4005&vid=7&hid=4211
Shulman, S., & Connolly, J. (2013). The Challenge of Romantic Relationships in Emerging Adulthood: Reconceptualization of the Field. Emerging Adulthood, 1(1), 27–39. https://doi.org/10.1177/2167696812467330
Wulandari. (2019). “Waspada Toxic Relationship Semakin Meningkat Setiap Tahunnya”.Unairnews. http://news.unair.ac.id/2019/12/26/waspada-toxic-relationship-semakinmeningkat-setiap-tahunnya/.
Zahra. (2017). Hubungan Antara Kekerasa Dalam Berpacaran (Dating Violence) Dengan Self Esteem Pada Wanita Korban Kdp Di Kota Bandung. Prosiding Psikologi, 3(2).
Copyright (c) 2023 Estalita Kelly, Margaretta Erna Setianingrum
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The author sends the manuscript with the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article belongs to the author and retains publishing rights without restriction.
Copyright includes the non-exclusive right to reproduce and submit articles in all forms and media, including reprints, photographs, microfilm, and other similar reproductions, as well as translations. Reproduction of any part of this journal, its storage in the database, and its transmission by all forms of media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopying, recording, magnetic media, etc.