##plugins.themes.engagementTheme.article.main##

Fedianty Augustinah
Subardini Subardini
Liling Listyawati

(English Version)


SMEs have a strategic role in the Indonesian economy. There are at least 4 strategic roles of SMIs, namely: (1) large numbers and spread in every economic sector, (2) great potential in absorbing labor and (3) utilizing local raw materials, and (4) the resulting production is a product that is needed by the community at affordable prices. The current era of the Covid-19 pandemic is taking place in various aspects of life, including the business world where business people respond quickly by competing to change the concept of doing business from conventional (offline) to digital (online) to face increasingly fierce business competition. Based on the market analysis conducted, it shows that the marketing of Pamekasan Batik Madura still has a large market opportunity to be developed using several appropriate marketing development strategies. The marketing position of IKM Batik Pamekasan products through the SWOT Matrix shows build and grow. The general strategy used is intensive (market penetration, market development and product development) or integration (backward integration, forward integration and horizontal integration). market, market penetration, product development, vertical integration (front/back,) horizontal integration, concentric diversification. The grand strategy for developing the marketing of IKMBatik Pamekasan products that leads to an increase in RISE-N (Relevance, Internal management, Sustainability, Efficiency and productivity, Networking). Good cooperation between the government, the private sector and investors needs to be improved so that IKM Batik Pamekasan products have an impact on sustainable development and are able to raise the welfare of the people of Pamekasan and its surroundings.


(Versi Indonesia)


IKM mempunyai peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Setidaknya terdapat 4 peran strategis IKM, yaitu: (1) jumlahnya besar dan tersebar di setiap sektor ekonomi, (2) potensi besar dalam penyerapan tenaga kerja dan (3) memanfaatkan bahan baku lokal, dan (4) produksi yang dihasilkan adalah produk yang dibutuhkan masyarakat dengan harga terjangkau. Era pandemi Covid-19 saat ini sedang berlangsung pada berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali dunia bisnis dimana para pelaku bisnis merespon cepat dengan berlomba-lomba melakukan perubahan konsep berbisnis dari konvensional (offline) menjadi digital (online) untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat. Berdasarkan analisis pasar yang dilakukan menunjukkan bahwa pemasaran batik Pamekasan Madura masih memiliki peluang pasar yang besar untuk dikembangkan dengan menggunakan beberapa strategi pengembangan pemasaran yang tepat. Posisi pemasaran produk IKM Batik Pamekasan melalui Matriks SWOTmenunjukkan build and grow (bina dan tumbuh). Strategi umum yang dipakai adalah intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) atau integrasi (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal). Analisis SWOT pemasaran produk IKM batik diperlukan pemilihan strategi yang berupa penggunaan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi vertikal (depan/belakang), integrasi horizontal, diversifikasi konsentrik. Strategi besar (grand strategy) pengembangan pemasaran produk IKM Batik Pamekasan yang mengarah pada peningkatan RISE-N (Relevance, Internal Management, Sustainability, Efficiency and Productivity, Networking). Kerjasama yang baik antara pemerintah, pihak swasta dan investor perlu ditingkatkan agar produk IKM Batik Pamekasan memiliki dampak untuk pembangunan berkelanjutan dan mampu mengangkat kesejahteraan warga Pamekasan dan sekitarnya.


Keywords: SWOT Strategi Online Competitive Advantage Pandemi Covid-19 Online Strategy

Anatan, Lina, & Ellitan, L. (2009). Strategi Bersaing Konsep, Riset, dan Instrument. Alfabeta.

El-Gohary, & Hatem. (2010). E-Marketing - A Literature Review from a Small Businesses Perspective. International Journal of Business and Social Science, 1(1), 214–244.

Fang, Chen-Ling, & Lie, T. (2006). Assessment of Internet Marketing and Competitive Strategies for Leisure Farming Industry in Taiwan. Journal of The American Academy of Business, 8(2), 296–300.

Gitosudarmo, & Indriyo. (2008). Manajemen Pemasaran. BPFE.

Irawan, Wijaya, F., & Sudjoni, M. N. (2016). Pemasaran Prinsip dan Kasus. BPFE.

Kotler, Philip, & Amstrong, G. (2006). Prinsip-Prinsip Pemasaran (12th ed). PT Gelora Aksara Pratama, Erlangga.

Muchlas, & Zainul. (2015). Strategi Inovasi dan Daya Saing Industri Kecil Menengah (IKM) Agro Industri di Kota Batu. Jurnal JIBEKA, 9(2), 78–91.

Nur, A., & Aprilynda. (2012). Naskah Pemasaran: Strategi Pemasaran. Hasil Goresan Tinta Mahasiswa (Media Pembelajaran Menulis, Membaca Dan Berfikir).

Parmono, & Kartini. (2013). Nilai Kearifan Lokal dalam Batik Tradisional Kawung. Jurnal Filsafat, 23(2), 39–50.

Rangkuti, F. (2011). SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. PT Gramedia Pustaka Utama.

Suliyanto, Novandari, W., & Setyawati, S. M. (2015). Persepsi Generasi Muda Terhadap Profesi Pengrajin Batik Tulis di Pubralingga. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 18(1), 34–44.

Suryana. (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat.

Tahwin, M., & Mahmudi, A. A. (2014). Strategi Pengembangan Usaha Batik Tulis Lasem dengan Analisis SWOT. Jurnal Fokus Ekonomi, 9(2), 131–145.

Tampi, & Ronaldo, N. H. (2015). Analisis Strategi Diferensiasi Produk, Diferensiasi Layanan Dan Diferensiasi Citra Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Pemasaran (Studi Pada PT. Telkomsel Grapari Manado). Jurnal EMBA, 3(4), 68–81.