ROLE SCHOLARS SOCIETY FORM AND INTELLECTUAL MULTICULTURAL

  • Sulistiani . University of Yudharta Pasuruan

Abstract

Attitudes and behaviors that emerge are often unsympathetic, even very contrary to the cultural values of noble ancestors. Attitudes such as solidarity, respect for others, gotong royong began to fade. The arrogance of the majority culture as a result of the dominance lead to a lack of understanding the culture and interact with other people. Apart from the interests of both individuals and groups, often a dispute that not infrequently lead to disunity, mutual hostility and even war is a result of a different mindset, interpretation pattern point of view of what they think is the way to go, the best way, the solution to achieve their destination. So that the underlying conditions that declares the special attention it is necessary in every teaching the importance of togetherness, mutual understanding, mengedepankan tolerance, and the principle that religion handed down to this earth to bring peace and tranquility.

References

Al Qur'an in word

Ainul Yaqin, Masyarakat multikultural Cross-cultural Understanding untuk Demokrasi dan Keadilan (Pilar Media, Yogyakarta: 2005).

Abudin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, Cet 2 (RajaGrafindo. Jakarta: 2002).

Ali Maksum, Paradigma Pendidikan Universal. (IRCiSoD. Yogyakarta; 2004).

Alo Liliweri. Makna Budaya Dalam Komunikasi antar Budaya, (LKis, Jogjakarta; 2003).

Agus Moh. Najib, Ahmad Baidowi, Zainuddin. Multikulturalisme Dalam Pendidikan Islam (Studi terhadap UIN Yogyakarta, IAIN Banjarmasin, dan STAIN Surakarta). Tesis tidak diterbitkan, Program Pascasarjana UIN Yogyakarta 2005.

Azanuddin. Pengembangan Budaya Toleransi Beragama Melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis Multikultural di SMA Negeri 1 Amlapura-Bali. Tesis titak diterbitkan. (Program Pasca Sarjana UIN Maliki Malang 2010).

Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Pustaka Pelajar, Yogyakarta:2006).

Clarry Sada, Multicultural Education in Kalimantan Barat; an Overview, dalam Jurnal Multicultural Education in Indonesia and South East Asia, edisi I, tahun 2014.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Masyarakat multikultural dan Revitalisasi Hukum Adat dalam Perspektif Sejarah (Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Deputi Bidang Sejarah dan Purbakala, Jakarta: 2005).

Faisal Ismail. (1999). “Agama dan Integrasi Nasional”. Makalah. Yogyakarta: Program Ketahanan Nasional YGM.

HAR Tilaar, Multikulturalisme Tantangan-tantangan Global-Cultural Understanding Untuk Demokrasi Dan Keadilan, (PT. Grafindo, Jakarta: 2005).

Suryana, Toto. "Konsep dan Aktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama." dalam Jurnal Pendidikan Agama Islam Ta'lim 9.2 (2011).

Wijaya, Sri Herwindya Baskara, BM Mursito, and Mahfud Anshori. "Media Massa dan Intoleransi Beragama (Studi Kasus tentang Wacana Intoleransi Beragama pada Surat Kabar Lokal di Kota Surakarta Tahun 2012)." Komunikasi 6.2 (2013): 175.

Surya, Mohamad. Bunga rampai ulama' dan intelektual dan pendidikan. PT Balai Pustaka, 2004.

Rosenfeld, Michael, Richard F. Thornton, and Larry S. Skurnik. "Analysis of the professional functions of teachers." ETS Research Report Series 1986.1 (1986): 163.

Published
2018-01-11
How to Cite
., Sulistiani. “ROLE SCHOLARS SOCIETY FORM AND INTELLECTUAL MULTICULTURAL”. Journal Multicultural of Islamic Education 1, no. 1 (January 11, 2018). Accessed April 19, 2024. https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/ims/article/view/884.
Section
Artikel