ANALISIS PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KOMPONEN SKBI 1987 DAN METODE AASHTO 1993 DI RUAS JALAN BUGUL – KEPEL KOTA PASURUAN

  • Khofifah Khofifah
  • Muhammad Yusuf Febriansyah

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, pertumbuhan ekonomi di suatu daerah juga
semakin meningkat. Hal ini menuntut adanya infrastruktur yang cukup memadai dengan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Jalan merupakan salah satu infrastuktur yang sangat penting
dalam suatu Negara yang memfasilitasi sarana transportasi antar daerah atau kota. Dengan semakin
meningkatnya lalu lintas yang melewati suatu ruas jalan, maka ruas jalan tersebut haruslah nyaman dan
aman jika dilalui oleh pengguna jalan.
Dalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan antara Metode perencanaan tebal perkerasan jalan
Metode Komponen SKBI 1987 dan Metode AASHTO 1993 pada Proyek Perencanaa Tebal Perkerasan
Jalan Bugul - Kepel Kota Pasuruan, terletak di Ruas Jalan Bugul - Kepel Kota Pasuruan Sta (0+000)
sampai Sta (0+1000).
Dari hasil analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa tebal lapis permukaan (surface course) dengan
Metode Komponen SKBI 1987 lebih kecil dibandingkan dengan metode AASHTO 1993 yaitu sebesar 5
cm dengan menggunakan LASTON MS 590 kg, untuk lapis pondasi atas (Base Course) menggunakan
Batu Pecah (Kelas A) setebal 20 cm dan untuk lapis pondasi bawah (SubBase Course) menggunakan
Sirtu (Kelas A) setebal 10 cm, sedangkan untuk metode AASHTO 1993 dengan menggunakan bahan
lapis perkerasan yang sama dihasilkan tebal lapis permukaan sebesar 15 cm, lapis pondasi atas sebesar 10
cm, dan lapis pondasi bawah sebesar 15 cm.
Kata Kunci : Perencanaan Tebal Perkerasan, Metode Komponen SKBI 1987, Metode AASHTO 1993,
Tebal Lapis Perkerasan.

Published
2017-09-01
Section
Articles