USWAH HASANAH K.H. SHOLEH BAHRUDIN TENTANG NILAI TOLERANSI SEBAGAI TOLAK UKUR KEBERHASILAN SOLIDARITAS SIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
Main Article Content
Romo Kyai Sholeh Bakhruddin adalah termasuk Kyai besar di Jawa Timur. Beliau bukan hanya ulama yang nyantri hanya 3-10 tahun, tetapi sudah dari kecil beliau berada dalam pendidikan pesantren, mulai dari Pesantren milik Kyai Bakhruddin Kalam (ayahhandanya), kakeknya dan kemudian kepesantren milik kyai2 sepuh yang berperan penting dalam menjaga perdamaian dunia
Teori Toleransi menurut Azyumardi Azra merupakan salah satu kebajikan fundamental demokrasi, namun ia memiliki kekuatan ambivalen yang termanivestasi dalam dua bentuk; bentuk solid dan bentuk demokratis. Menjadi toleran adalah membiarkan atau membolehkan orang lain menjadi diri mereka sendiri, menghargai orang lain, dengan menghargai asal-usul dan latar belakang mereka.
Desain yang digunakan peneliti adalah jenis penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi hermeneutik.. Yaitu Desain penelitian,yang rencana dan struktur penelitian dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian, dari masing-masing individu memberikan jawaban dari setiap kasus atau pengalaman yang mereka ketahui terkait dengan pertanyaan tersebut diatas.
Berdasarkan hasil pembahasan dan diskusi dan berbagai pendapat serta teori dan kaitannya dengan hasil penelitian terdahulu diatas, menunjukkan bahwa Nilai toleransi diUniversitas Yudharta setiap hari, sudah terlihat sangat baik, karena terlihat bahwa dari kalangan dosen, karyawan dan mahasiswa Universitas Yudharta, tejadi saling menghargai antara dosen, karyawan dan atau mahasiswa yang lain. Nilai toleransi ini mengakui terhadap pluralisme dalam suatu komunitas di Universitas Yudharta Pasuruan
Azra, Azyumardi. 2003. “Pendidikan Multikultural, membangun kembali Indonesia Bhinneka Tunggal Ika”. Jakarta:Logos.
Departemen Agama. 2002. al-Qur’an dan terjemahnya.
Hasan KH. Muhammad Tholchah ,2016, “Pendidikan Multikultural sebagai opsi penanggulangan Radikalisme”. Malang:Lembaga Penerbitan Universitas Islam.
Hasan KH. Muhammad Tholchah. 2013,” Diskursus Islam Kontemporer”, Jakarta: Utara: PT. Listafariska Putra.
H.Susari. 2012. ”Pendidikan agama Islam dalam perspektif Multikulturalisme”. Tangerang: Selatan,YPM.
Maksum Ali,2011,”Pluralisme dan Mulikulturalisme Paradikma baru Pendidikan Agama Islam di Indonesia”Tlogo Mas Malang,Aditya Media Publishing,
Moleong, Lexy. 2002.” Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung”: Remaja Rosda Karya.