Identifikasi Kandungan Boraks pada Ikan Asin di Pasar Wilayah Kabupaten Pasuruan

  • Jatmiko Ramadhani Prodi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Yudharta Pasuruan
  • Pinctada Putri Pamungkas Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Yudharta Pasuruan
  • Ernawati Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Yudharta Pasuruan
Keywords: Ikan Asin, Keamanan Pangan, Boraks

Abstract


Ikan asin merupakan proses pengawetan secara tradisional. Pengolahan ikan asin bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan. Proses pengawetan ini dilakukan agar ikan dapat bertahan lama. Meskipun telah dilakukan proses pengawetan, masih terdapat mikroorganisme pada ikan asin. Tak sedikit pembuat ikan asin yang menambahkan zat aditif berbahaya seperti boraks agar ikan asin lebih awet. Dikarenakan banyaknya pembuat ikan asin di wilayah Pasuruan, maka penulis tertarik untuk mengetahui ada atau tidaknya ikan asin mengandung boraks di wilayah pasuruan. Beberapa metode pengujian yang digunakan antara lain, uji boraks, dan uji kadar air. Hasil data dianalisis secara deskriptif dan diolah secara manual dengan memasukkan data ke dalam tabel deskriptif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari lima pasar yang telah dilakukan penelitian, semua sampel ikan asin negatif mengandung boraks. Ikan asin memiliki kandungan air yang beragam. Dengan kadar air rata-rata tertinggi sebesar 10,60% berasal dari pasar Purwosari dan kadar air rata-rata terendah sebesar 6,33% berasal dari pasar Nguling.

References

BSNI. 2016. SNI 8273:2016.

Effendi, S.( 2015). Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Pangan. Bandung: Alfabeta Bandung.

Effendi. (2009). Manajemen Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika.

Hastuti, S. (2010). Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Formaldehid Pada Ikan Asin di Madura.Jurnal Agrointek. 4(2):132-137.

Lesbassa, H. 2018. Uji Kandungan Boraks Pada Makanan Jajanan Bakso Daging Sapi Yang Dijual Di Lingkungan Sd Inpres 26 Dan Sd Inpres 62 Negeri Batu Merah Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Skripsi. Jurusan Pendidikan Biologi. Institut Agama Islam Negeri Ambon.

Musthofa., Zaini., dan Roisatul, A., (2018) , Analisis usaha terasi udang di Desa Tambak Lekok Kabupaten Pasuruan., Jurnal Teknologi hasil pangan, 9(2): 123-131.

Palawe. J. F. P., Wodi. S. I. M. 2018. Mutu Mikrobiologis Ikan Asin Di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Juruan Perikanan Dan Kebaharian Politeknik Negeri Nusa Utara.

Santi, A, U, P. (2017). Analisis Kandungan Zat Pengawet Boraks Pada Jajanan Sekolah di SDN Serua Indah 1 Kota Ciputat. Jurnal Ilmiah PGSD. 1(1): 57-62.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: PT Alfabet.

Suhartini S dan., N Hidayat. (2005). Olahan Ikan Segar. Surabaya: Trubus Agrisarana.

Triastuti, E., Fatimawali., Runtuwene. J.R. (2013). Analisis Boraks Pada Tahu yang Diproduksi di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT. 2(1): 2302-2493.

Yulianti, C, H. 2021. Perbandingan Uji Deteksi Formalin Pada Makanan Menggunakan Pereaksi Antilin Dan Rapid Tes Kit Formalin. Jurnal Of Pharmacy And Science. 6(1):
Published
2023-06-30
Section
Articles