PENYUTRADARAAN DALAM PROSES PRODUKSI ACARA “KETHOPRAK” DI RRI YOGYAKARTA

  • Sri Hastuti Sekolah Tinggi Multi Media
Keywords: ketoprak, penyutradaraan, produksi acara

Abstract

RRI Yogyakarta mempunyai produksi acara yang bertajuk “Kethoprak” yang menunjukkan budaya lokal dan digemari oleh pendengar karena pengemasan program dibuat lebih mendekatkan pada pendengar. Acara tersebut lebih mengutamakan kreativitas dan improvisasi dengan karakter yang dimiliki oleh masing-masing pemain. Sebagai pegangan, pemain mengacu pada naskah yang dibuat oleh sutradara meskipun hanya berupa kerangka cerita serta beberapa catatan yang berkaitan dengan ”Kethoprak”. Permasalahan yang dihadapi oleh RRI Yogyakarta adalah tidak semua sutradara mampu memahami karakter dan jiwa dari kesenian kethoprak disebabkan latarbelakang budaya yang dimiliki oleh masing masing sutradara. Selain itu, tidak banyak sutradara yang tertarik sebagai sutradara kethoprak karena ada kecenderungan lebih suka menjadi sutradara drama yang dipandang lebih bersifat umum dan tidak rumit proses produksinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori Penyutradaraan dan konsep Ketoprak yang digambarkan secara diskriptif dengan analisa tahapan produksi mulai dari tahap perencanaan, tahap produksi dan tahap paska produksi. Perencanaan diawali dengan cara menganalisa naskah, memahami karakter dan mengoptimalkan peran kedalam naskah produksi, pada tahap produksi sutradara lebih memaksimalkan peran melalui suara, intonasi, kecepatan serta harmonisasi tokoh dalam dialog sedangkan pada tahap paska produksi lebih memperkuat nuansa yang menggambarkan tempat dan kejadian melalui music dan sound efek.

References

Alan Rosenthal. (2002). Writing, Directing, and Producing Documentary Films and Videos (third Edit). Southern Illionis University Press. http://repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf

Amin, A. (2014). Hubungan Menonton Sinetron Percintaan Dan Membaca Cerita Percintaan Dengan Perilaku Seks Remaja. Jurnal Heritage, 2(2), 43–51.

Bungin, B. (2012). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Kencana.

Kasiram, M. (2010). Metodologi penelitian kualitatif-kuantitatif. UIN-Maliki Press.

Morissan. (2008). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Kencana Prenada.

Mulyana, D. (2000). Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar. PT. Rosda Karya.

Naratama. (2013). Menjadi Sutradara Televisi. Grasindo.

Peter L Berger, T. L. (1990). Berger & Luckmann, 1990. LP3ES.

PROFIL RADIO REPUBLIK INDONESIA. (2020). Radio Republik Indonesia. http://rri.co.id/profil.html

Purwanto, Lestari, P., & Wahyudin, A. (2019). Evaluasi Pelaksanaan Digitalisasi Penyiaran Di LPP TVRI Stasiun Jakarta. Jurnal Heritage, 7(2). https://doi.org/https://doi.org/10.35891/heritage.v7i2.1797

Rabiger, M. (2008). Directing: Film Techniques and Aesthetics. Elsevier/Focal Press.

Ridwan, N. A. (2007). Landasan Keilmuan Kearifan lokal. Jurnal Studi Islam Dan Budaya, 5(1).

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Tanzeh, A. (2011). Pengantar Metodologi Penelitian. Teras.
Published
2021-06-30