Eksistensi Malaikat dalam Perspektif Tasawuf dan Filsafat
Main Article Content
Iman kepada malaikat adalah kewajiban bagi umat Islam yaitu meyakini bahwa mereka adalah para hamba Allah dan makhluk-Nya, mengakui bahwa kematian mungkin bagi mereka, dan membenarkan bahwa mereka adalah para utusan Allah kepada manusia. Malaikat sangat banyak jumlahnya dan dengan bentuk yang berbeda-beda. Para ahli tasawuf dan filsafat berbeda dalam memberikan pengertian dan cara mengimani malaikat. Mereka cenderung melenceng dari apa yang telah Allah dan rasul-Nya jelaskan dalam al-Qur’an dan hadis. Tak terkecuali ahli filsafat muslim banyak berkomentar tentanf malaikat, salah satunya adalah al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin banyak sekali mengulas tentang malaikat.
2. Mandzur Ibnu, “Lisan al-Arab”, Maktabah al-Syamilah, Cet. I (Beirut: Dar Shadir).
3. Abd al-Rahman Jalal al-Din Al-Suyuthi, “al-Habaik fi Akhbar al-Malaik.” Terj., Misbah al-Munir, Misteri Alam Malaikat, Cet. I (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2021).
4. Maisyaroh, “Tasawuf Sebagai Dimensi Batin Ajaran Islam” (Jurnal al-Takwir, Vol. XII, 2019)
5. Bin A.W. al-Aqli Muhammad, “Mu’taqad Firaq al-Muslimin wa al-Yahud wa al-Nashara wa al-Falasifah wa al-Watsaniyyin fi al-Malaikat al-Muqarrabin.” Terj., Muslim Arif, Menyelisik Alam Malaikat, Cet. I (Jakarta: Pustaka Imam Syafii, 2010).
6. Al-ghazali, “Ihya Ulum al-Din”, tahqiq, Ahmad Ibrahim bin Shadiq Imran, Menghidupkan Kembali Ilmu-ilmu Agama, (Republika: www.tedisobandi.blogspot.com, 1992)