KAJIAN KUALITAS MIE KERING TERSUBSTITUSI TEPUNG LIMBAH TEMPE

  • Robitotuzzakiyah Robitotuzzakiyah Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Yudharta Pasuruan
  • Rekna Wahyuni Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Yudharta Pasuruan
Keywords: mie kering, tepung, limbah tempe, subtitusi

Abstract

Mie kering merupakan mie yang telah mengalami pengeringan sampai kadar air mencapai  8- 10%,  tahan  untuk  di  simpan  dalam  waktu  yang  lama  karena  kandungan  air  yang  berkurang  sehingga  sulit  di  tumbuhi  jamur  dan  kapang.  Bahan  baku  utama  yang  digunakan  untuk  pembuatan   mie   ini   adalah   tepung   terigu.   Tujuan   dari   penelitian   ini   adalah   untuk  mensubtitusikan tepung terigu dengan tepung limbah tempe (kulit ari kedelai) dalam  pembuatan  mie  dan    mengetahui  proporsi  tepung  limbah  tempe  (kulit  ari  kedelai)  pada  pembuatan  mie  kering  terbaik  dilihat  dari  mutu  fisik,  kimia  dan  organoleptiknya.  Penelitian  ini  menggunakan  metode  RAK (Rancangan Acak  Kelompok) dengan  satu faktor  5 kali  perlakuan.  Perbanding an  tepung  limbah  tempe  :  tepung  terigu  (10  :  90,  20  :  80,  30  :  70,  40  :  60,  50  :  50)  gram.  Hasil  pengamatan   dilakukan   menggunakan   analisa  secara   ANOVA   dan   BNT   dengan   selang  kepercayaan  5%  dan  1%.  Sedangkan  analisa  organolept ik  menggunakan  Uji  Friedman  dan  untuk  mengetahui  perlakuan  terbaaik  menggunakan  uji  Indeks  Efektifitas  de  Garmo  modifikasi  Susrini .  Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik terdapat pada sempel A1 yaitu pr oporsi tepung  terigu 90gr dan tepung limbah tempe 10gr dengan nilai kimia wi kadar protein 10,70% dan kadar  air  9,65%,  nilai  fisik  daya  patah  1,49  (N)  cooking  time  2,42  (menit),  serta  organoleptik  rasa  3  (netral), warna 3,85 (suka), aroma 4 (suka), dan tekstur 4 (suka).  

Author Biography

Rekna Wahyuni, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Yudharta Pasuruan

Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Yudharta Pasuruan

References

Askar, S dan Sugiarto. (2005). Uji Kimiawi Dan Organoleptik Sebagai Uji Mutu Yoghurt. Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Peretanian. Bogor. Balai penelitian ternak. Ciawi bogor.

Astawan, M. (2008). Membuat Mi dan Bihun. Penebar Swadaya. Jakarta

Badan Standardisasi Nasional Indonesia. (1992). Mi Kering. SNI: 01-2974-1992.Dewan Standarisasi Nasional

Bogasari. (2011). Seputar Tepung Terigu. PT ISM Bogasari Flour Mills. Jakarta.

De Garmo, Sullevan WE., CR Canana. (1984). Engineerimg Economis. New York, Ed. Macmilland Publ. Co.

Halwan, C, A dan Nisa, F, C. (2015). Pembutan Mie Kering Gembili Dan Bekatul ( Kajian Proporsi Terigu : Gembili dan Penambahan Bekatul). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3 (4).

Khomsan, A dan A, Faisal. (2008). Sehat itu Mudah, Wujudkan Hidup Sehat Dengan Makanan Tepat. PT Mizan Publika. Jakarta

Pipit. (2009). Respon Produksi Sususapi Friesian Holstein Terhadap Pemberian Suplemen Biomineral Dienkapsulasi. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Winarno F.G. (2004). Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Winarti, S., Susiloningsih E,K,B., Fasroh, F,Y,Z. (2017). Karakteristik Mi Kering Dengan Substitusi Tepung Gembili dan Penambahan Plastiziser Gms (GliserolMono Stearat). Agrointek, 11 (2).

Yurleni, Y. (2017). Substitusi Kulit Ari Kedelai Pada Pakan Konsentrat

Terhadap Produktivitas Sapi Po Dan Kerbau. Jurnal Ilmu Peternakan, 20 (1): 69-76.

Published
2018-08-21
How to Cite
Robitotuzzakiyah, R., & Wahyuni, R. (2018). KAJIAN KUALITAS MIE KERING TERSUBSTITUSI TEPUNG LIMBAH TEMPE. Teknologi Pangan : Media Informasi Dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, 9(2), 96-104. https://doi.org/10.35891/tp.v9i2.1187
Section
Artikel